Rahasia kenapa Menara Pisa masih tetap Miring
Forbes melaporkan, sampai sekitar 1372, pembangunan Menara Pisa dinyatakan selesai. Alih-alih berdiri tegak lurus, menara tersebut masih mempertahankan kondisinya yang miring ke selatan. Lebih dari 800 tahun berlalu dan menjadi saksi bisu banyak peristiwa bersejarah di Italia, Menara Pisa tetap berdiri meski miring.
Sepanjang delapan abad, bahkan sejak tahun-tahun awal pembangunan menara, gempa bumi berulang kali mampir di Pisa. Dilansir dari Popular Science, karena Italia terletak di beberapa garis patahan lempeng bumi, gempa bukan hal baru ketika menyambangi daerah tersebut.
Kenyataannya, tidak satu pun gempa bumi, termasuk empat yang terbesar sejak 1280, berhasil meruntuhkan menara setinggi 58 meter ini.
Fenomena ini rupanya mengusik sekelompok peneliti yang terdiri dari 16 insinyur dari Universitas Tre Roma untuk mencari tahu sebab-musabab kemiringan abadi tersebut.
Hasilnya? Watak tahan gempa Menara Pisa berhubungan dengan fenomena kedinamisan interaksi struktur tanah (DSSI). Ada kombinasi yang pas dari struktur Menara Pisa. Mulai dari ketinggian, tingkat kekakuan yang cukup besar, hingga kelembutan tanah yang mampu meredam menyebabkan getaran pada struktur menara.
Rangkaian kombinasi ini sekaligus menjadikan Menara Pisa bukan saja salah satu ikon Italia yang mendunia, tetapi mampu menjadi rekor dunia dalam hal efek DSSI.
George Mylonakis, salah satu dari 16 insinyur itu, menyebutkan bahwa kemiringan justru menyelamatkan Menara Pisa dari ancaman runtuh. Mylonakis adalah profesor geoteknik dari Universitas Bristol. "Ironisnya, struktur tanah yang sama justru menyebabkan menara ini miring seperti yang bisa dilihat sekarang ini. Di saat yang bersamaan, hal itulah yang menyelamatkannya dari keruntuhan," kata Mylonakis dikutip dari rilis resmi University of Bristol.
lagi. Prediksi ini lebih didasarkan pada kenyataan bahwa selama satu dekade proyek restorasi Menara Pisa telah dilakukan.
Menara ini pernah mencapai kemiringan 5,5 derajat. Sesuai perhitungan, Menara Pisa mestinya sudah runtuh ketika menyentuh sudut kemiringan 5,44 derajat. Akhirnya pada 1999 hingga 2001, stabilisasi bangunan dilakukan. Salah satunya dengan meletakkan balok-balok beban diletakkan di sisi utara menara untuk menyeimbangkan kemiringan yang condong ke selatan.
Kota Pisa, tempat menara ini dibangun, mulanya adalah daerah pelabuhan yang kecil namun vital. Guna menunjukkan betapa pentingnya Kota Pisa kepada dunia, rakyat Pisa membangun komplek Katedral Pisa yang megah bernama Piazza dei Miracoli, lengkap dengan menara lonceng yang kemudian populer sebagai Menara Pisa.
Pembangunan menara yang dimulai pada Agustus 1173 itu adalah rangkaian akhir dari pendirian komplek Katedral Pisa. Menurut catatan Encyclopaedia Britannica, proses pembangunan sempat terganggu beberapa kali oleh perang.
Dalam buku Wonderful Europe: Panduan Umum Wisata ke Eropa & Permenungan Jejak Ziarah Iman (2001), Aloys Budi Purnomo Pr. menyebutkan bahwa setidaknya ada empat seniman yang terlibat dalam proses pembangunan Menara Pisa, yakni Guglielmo, Bonano Pisano, Giovanni di Simone, dan Tomaso di Andrea Pisano.
Di dasar lantai Menara Pisa terdapat makam Bonano Pisano, yang karya seni perunggunya menghiasi bagian dalam Katedral Pisa. Makam Pisano baru ditemukan pada 1820.
Empat buah lonceng pernah dipasang di pucuk menara. Berat lonceng yang terbesar mencapai 3.600 kilogram. Pada awal abad ke-20, lonceng terberat itu diturunkan guna menghindari kerusakan pada bangunan.
Ada sekitar 294 anak tangga dari kaki menuju pucuk menara. Menara Pisa diperkirakan punya bobot 14.500 ton dengan tinggi semula 60 meter sebelum akhirnya dipangkas. Ketinggian di sisi puncak mencapai 56,67 meter dan sisi terendah 55,86 meter.
Posting Komentar