Setelah bertahun-tahun dibuka, Setengah dari lukisan di museum ini ternyata palsu


Gambar hanya ilustrasi

Kisah 'malapetaka' itu dimulai ketika masyarakat Elne memutuskan untuk meresmikan Museum Etienne Terrus dalam rangka menghormati seniman lokal daerah itu yang hidup pada 1857 hingga 1922.
Peresmian tersebut merupakan tindak lanjut dari renovasi besar-besaran pada museum itu. Pun museum tersebut menambah koleksi baru dari hasil akuisisi sebanyak 80 lukisan.
Seorang sejarawan seni pun ditunjuk untuk mengelola museum baru tersebut. Namun ketika ditelusuri, sejarawan seni itu menemukan bahwa hampir 60 koleksi yang dimiliki museum adalah palsu.
"Etienne Terrus adalah pelukis besar Elne. Dia adalah bagian dari masyarakat ini, dia adalah pelukis kami," kata Walikota Elne, Yves Barniol.
"Mengetahui masyarakat telah datang ke museum dan melihat sebuah koleksi yang sebagian besar adalah palsu, itu buruk. Ini sebuah malapetaka untuk kota ini," lanjutnya.
Eric Forcada, sejarawan seni yang menemukan 'malapetaka' itu mengatakan bahwa ia telah melihat sendiri penemuan menyedihkan tersebut.
"Pada satu lukisan, tanda tintanya terhapus ketika saya mengusapnya dengan sarung tangan putih," kata Forcada.
Dia kemudian mengatakan kepada atase kebudayaan setempat dan meminta sebuah pertemuan panel dengan para ahli untuk membuktikan penemuannya itu.
"Pada tingkat gaya lukisan, ini kasar. Serat katun yang digunakan tidak cocok dengan kanvas yang biasa digunakan oleh Terrus. Dan ada sejumlah anakronisme [ketidakcocokan dengan zaman asal lukisan tersebut]," lanjut Forcada.
Secara keseluruhan, dari 140 karya yang terpajang dalam museum tersebut, 82 di antaranya palsu.
Barniol kemudian menyatakan akan mengadakan penyelidikan dan bakal terus dilakukan hingga menemukan pelakunya. "Kami tidak menyerah," katanya.
Forcada mengatakan bahwa sebelum skandal tersebut, lukisan karya Terrus dapat terjual hingga 15 ribu euro atau Rp251 juta, sedangkan lukisan cat air bisa terjual hingga dua ribu euro atau Rp33,5 juta.

Produk Kami Lainnya :

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. iNDOTOKO Template Allright reserved.